Kencur,
salah satu tanaman untuk bahan masakan yang sudah terkenal di Indonesia
yang mempunyai nama latin Kaempferia galanga L., kencur merupakan salah
satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan.
Manfaat dan Khasiat Kencur
– Tanaman serbaguna yang bernama lain cikur (Sunda), ceuko (Aceh),
kencor (Madura), cekuh (Bali), sukung (Minahasa); asauli, sauleh, soul,
umpa (Ambon), dan Cekir (Sumba) ini dikenal di kalangan masyarakat
Indonesia sebagai bahan baku obat tradisional (jamu) dan rempah-rempah.
Seiring beranjaknya waktu, kencur juga digunakan dalam industri
kosmetika, fitofarmaka, penyedap makanan, dan juga minuman kemasan.
Kencur merupakan terna (tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu
atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali) kecil yang cocok
ditanam di tanah yang relatif gembur dan tidak terlalu banyak air. Dia
hidup di dataran rendah sampai sedang (50-600 m dpl) dengan suhu
berkisar 26-30°C.
Daging buah berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah
helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan
berhadapan. Selain ditanam di kebun, kencur juga dapat ditanam di dalam
pot. Belakangan, selain ditanam di halaman sebagai apotek hidup
sekaligus juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Bidang farmakologi melaporkan, rimpang atau rizoma kencur yang
mempunyai aroma yang spesifik tersebut mengandung komposisi pati (4,14
%), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam
metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, asam sinamic,
borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan gom.
Ekstrak methanol dari tanaman ini menunjukkan aktivitas melawan
Toxocara canis (sejenis cacing parasit penyebab penyakit toksokariasis)
dan efektif melawan tiga spesies yang menyebabkan granulomatous amoebic
encephalitis (penyakit sistem syaraf pusat) dan amoebic keratitis
(bakteri yang menyebabkan infeksi di kornea mata).
Pada 1999 ekstrak rimpang juga menghalangi aktivitas virus
Epstein-Barr. Riset lebih lanjut menunjukkan ekstrak rimpang secara
efektif membunuh larva nyamuk Culex dan Aedes aegypti. Kelanjutan dari
penemuan ini, sedang dilakukan riset terhadap kulit tikus untuk
mendapatkan bahan yang tepat sebagai penolak serangga.
Resep tradisional
Resep tradisional
Telah disebutkan sebelumnya bahwa kencur merupakan tanaman yang
telah dikenal dalam khasanah tradisional masyarakat Indonesia. Sebagai
bumbu dapur, urap dan karedok merupakan contoh masakan yang menggunakan
kencur sebagai bumbu. Bahkan di Jawa Barat, batang berikut rimpang
kencur muda lazim digunakan sebagai bahan urap.
Sedangkan sebagai tanaman obat, kencur juga dikenal sebagai obat
radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin,
sakit kepala, batuk, diare, menghilangkan darah kotor, memperlancar
haid, mata pegal, keseleo, dan menghilangkan lelah. Selanjutnya,
sebagai jamu, masyarakat mengenalnya dengan nama beras kencur.
Khasiat dan Manfaat Tanaman Kencur
Obat batuk
Ambil beberapa buah kencur, kupas kulitnya, dan parut. Setelah itu,
peras hasil parutannya dan ambil airnya dengan disaring hingga
kira-kira mendapatkan 250 ml. Tambahkan sedikit madu dan bubuhkan
beberapa tetes air jeruk nipis. Minum 3 kali sehari hingga batuk
menghilang. Resep ini lebih diutamakan jika diminum saat penyakit belum
parah
Keseleo
Ambil 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Lumatkan
kedua bahan dengan air secukupnya. Oleskan atau gosokkan pada bagian
yang keseleo.
Beras kencur
Di kalangan masyarakat Jawa, dipadu dengan beras, kencur diolah menjadi
minuman penyegar bernama beras kencur. Minuman ini juga digolongkan
sebagai jamu karena konon memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan dan
menghilangkan pegal linu. Minuman ini banyak dijual di pasar
tradisional dan penjaja jamu keliling. Belakangan, industri jamu telah
mengemasnya dalam bentuk bubuk, konsentrat, maupun minuman penyegar
dalam kemasan kotak.
Jika ingin membuat sendiri di rumah, caranya mudah. Siapkan beras
dan kencur sesuai kebutuhan. Jika menginginkan rasa dan aroma yang
berbeda, silakan tambahkan dengan bahan-bahan lain. Biasanya
bahan-bahan lain yang dibubuhkan antara lain: biji kedawung, rimpang
jahe, biji kapulogo, asam jawa, kayu keningar, kunyit, jeruk nipis,
atau buah pala. Untuk pemanis, digunakan gula merah dicampur gula putih
atau gula batu.
Cara pengolahan pada umum-nya tidak jauh berbeda. Mula-mula beras
disangrai, selanjutnya ditumbuk sampai halus. Kencur diparut atau
diblender. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring,
kemudian ditambah air matang sedikit demi sedikit. Sedangkan asam jawa
dan gula merah masing-masing direbus sampai tercampur lalu disaring.
Air asam jawa dan gula merah kemudian ditambahkan ke air campuran beras
dan kencur sambil diaduk-aduk.
Untuk bahan-bahan lain yang ingin ditambahkan sesuai keinginan, juga
ditumbuk sampai halus, ditambah air matang, dan diperas. Selanjutnya,
tambahan rasa dan aroma dari bahan-bahan lain bisa dimasukkan sesuai
komposisi racikan.
Itulah beberapa